/ Home / Internasional /
Senin, 15 Desember 2008 | 16:34
WASHINGTON. The Federal Reserve diharapkan melakukan pemangkasan suku bunga patokan kembali lebih dekat ke level zero; sekaligus memberi sinyal untuk seminimal mungkin menggunakan metode konvensional untuk menyurung perekonomian. Hal ini terungkap dalam pertemuan dua hari yang sudah dimulai sejak Minggu (14/12) kemarin.
Ekonom mengharapkan kebijakan The Fed akan menggunting suku bunga acuannya dari 1% ke level yang lebih kontet, menjadi 0,5% atau lebih kecil dari itu. Jika memang The Fed belum bisa memampras suku bunga patokannya ke mendekati zero pada hari Selasa besok, para ekonom mengharapkan pemangkasan akan akan tetap dilakukan pada pertemuan bulan Januari. Nantinya, The Fed bakal menjajal strateginya untuk memompa si dolar untuk mendorong aktivitas bisnis.
Fed Chairman Ben Bernanke juga telah membeberkan opsi lain, termasuk membeli surat utang negara untuk mendorong suku bunga jangka panjang, atau memperbesar sokongan finansial untuk konsumsi perseorangan maupun utangan bisnis. Misalnya, harga hunian jatuh awal bulan ini setelah The Fed mengatakan bakal membeli US$ 500 miliar surat utang Fannie Mae and Freddie Mac.
Richard DeKaser, chief economist National City, memprediksikan The Fed akan menggunting suku bunganya sebesar 0,75 poin menjadi 0,25%, dan kemungkinan mengumumkan bahwa bank sentral ini akan tetap dengan suku bunga ini selama mungkin, sepanjang masih dibutuhkan untuk mempengaruhi pasar.
Ekonom lain memprediksikan pemangkasan yang besar, namun akan memberi dampak yang kecil.
Sementara, di pasar kredit, federal funds rate telah jatuh ke level yang cukup rendah dibawah 1% yang ditargetkan oleh the Fed. Misalnya, rata-rata rate ini 0,14% pada hari Kamis. Suku bunga surat utan negara juga telah terpeleset ke level yang cukup rendah sepanjang sejarah karena para pemilik modal telah putus asa mencari keranjang investasi yang aman.
Nigel Gault dari IHS Global Insight mengatakan bahwa kebijakan pajak dan anggaran belanja akan menjadi elemen yang sangat penting dalam perekonomian. Presiden terpilih Barack Obama menginginkan Kongres meloloskan paket stimulus perekonomian di bulan Januari. Paket itu memuat ratusan miliar dolar AS yang bakal digelontorkan oleh pemerintah.
Femi Adi Soempeno usatoday.com