Senin, 02 Maret 2009

The Fed Nyaris Nol, Dollar AS Makin Ambrol

Kamis, 18 Desember 2008 | 08:17 WIB



NEW YORK, RABU — Dollar AS mencatat rekor penyusutan terhadap euro dan turun terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (18/12) waktu setempat, sehari setelah Federal Reserve memangkas suku bunganya menjadi hampir nol, kata para dealer. Euro juga terangkat mendekati keseimbangan dengan pound dan naik terhadap yen.

Pada 2200 GMT, euro diperdagangkan pada 1,4404 dollar, naik tajam dari 1,4018 dollar akhir Selasa. Semula, mata uang tunggal Eropa telah melonjak menjadi 1,4437 dollar, level tertinggi sejak 29 September. Itu kenaikan euro paling kuat terhadap greenback sejak mata uang itu diluncurkan pada Januari 1999. Euro juga meningkat menjadi 126,02 yen dari 124,74 yen pada akhir Selasa.

Dollar juga melemah terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan pada 87,95 yen dibandingkan dengan 88,98 yen pada Selasa. Yen semula mencapai posisi tertinggi 13-tahun terhadap dollar pada 87,11 yen.

Mata uang AS di bawah tekanan setelah Federal Reserve pada Selasa memangkas suku bunganya ke level historis terendah dari 1,0 persen menjadi ke kisaran 0 hingga 0,25 persen dan akan mempertahankan suku bunga rendahnya untuk beberapa waktu.

The Fed juga mendorong penggunaaan sebuah peralatannya untuk mencaikan kebekuan kredit serta menstimulus pertumbuhan ekonomi secara all-out memerangi resesi yang telah berjalan setahun. "Langkah kemarin di pasar uang menyerbu menutup risiko dari potensi infusi masif uang ke dalam sistem keuangan AS," kata Andrew Busch, analis dari BMO Capital Markets.

"Namun, di sana juga kemungkinan terjadi penyerbuan keluar dari dollar AS akibat ketidakpercayaan bahwa bank sentral AS dapat mengelola risiko-risiko dari program pengurangan kuantatif mereka, sebuah strategi efektif dengan mencetak uang," kata dia.

Euro mendapat dukungan setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengindikasikan bahwa suku bunga utama akan dipertahankan tidak berubah pada 2,50 persen pada pertemuan Januari, setelah dalam beberapa bulan terakhir melakukan serangkaian penurunan suku bunga.

Sementara itu, pound terus turun terhadap euro dan mencapai rekor terendah baru pada 1,0715 euro.

Data bulanan Inggris menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengklaim manfaat (asuransi) pengangguran di Inggris naik pada November dengan jumlah terbesar dalam 17 tahun, sinyal terbaru dari pelambatan tajam ekonomi.

Risalah dari pertemuan terakhir Bank Sentral Inggris (BoE) menunjukkan para pembuat kebijakan telah mendiskusikan penurunan suku bunga terbesar lebih dari 1,0 persentase poin diputuskan dengan suara bulat awal bulan ini.

Dalam perdagangan terakhir di New York, dollar berada pada 1,0720 franc Swiss, turun dari 1,1236 akhir Selasa. Pound melemah menjadi 1,5516 dollar dari 1,5581 dollar.
XVD
Sumber : Ant