Rabu, 3 Desember 2008 | 18:18 WIB
HARARE, RABU- Otoritas moneter Zimbabwe menerbitkan uang kertas pertama pecahan 100 juta dolar, menyusul kian meroketnya tingkat inflasi di negara tersebut hingga mencapai lebih dari dua ratus juta persen.
Zimbabwe menerbitkan tiga denominasi baru mata uang kertas, termasuk mata uang kertas pecahan 100 juta dolar, karena negara miskin ini berjuang mengatasi inflasi yang berlari kencang. Demikian dilaporkan media pemerintah, Rabu (3/12).
Bank Sentral Zimbabwe (The Reserve Bank of Zimbabwe/RBZ) mengatakan, penerbitan uang kertas pecahan baru itu menyusul sebuah kajian baru-baru ini dari pembatasan penarikan uang tunai.
Pembatasan telah direvisi naik menjadi 50 juta dolar Zimbabwe untuk perorangan dan 100 juta dolar untuk pemegang rekening perusahaan, The Herald mengatakan.
Sebelumnya, batas penarikan uang tunai untuk rekening perorangan adalah 500.000 dolar, sementara perusahaan dizinkan menarik satu juta dolar per hari.
Pecahan baru uang kertas --100 juta, 50 juta, dan 10 juta dolar-- dilakukan ketika para penyimpan dana harus menganri panjang di bank-bank dan anjungan tunai mandiri (ATM) untuk menarik uang. Uang kertas pecahan baru itu akan mulai beredar pada Kamis besok.
Gubernur RBZ Gideon Gono, baru-baru ini mengumumkan bahwa bank sentral sedang bekerja untuk menjamin para pekerja memiliki cukup uang tunai selama musim pesta.
Penerbitan uang kertas baru itu kurang dari sebulan, setelah bank sentral memperkenalkan uang kertas pecahan 500.000 dolar dan 100.000 dolar, untuk bertransaksi dengan harga barang-barang pokok yang membubung tinggi.
Uang kertas 100.000 dolar Zimbabwe nilainya hanya setara dengan satu dolar AS yang digunakan secara luas paralel di pasar gelap, dan hanya separuh jumlah kebutuhan untuk membeli satu papan roti.
Selama tahun ini, dua puluh tujuh denominasi mata uang baru telah diperkenalkan di Zimbabwe. Suatu gambaran sebagai sebuah model ekonomi dan sebuah keranjang roti regional, ekonomi Zimbabwe telah jatuh dalam satu dekade terakhir, dan disana sekarang sedang kekurangan makanan pokok seperti gula dan minyak goreng.
Ketika Gono ditunjuk sebagai gubernur bank sentral pada November 2003, inflasi Zimbabwe tercatat 619,50 persen, namun hingga Juli, inflasi tahunan telah mencapai 213 juta persen.
MSH
Sumber : Ant